Menyemai Tulisan

        Menulis memang dianggap hal yang sangat sulit, padahal itu tidak benar. Buktinya banyak yang menulis di status media sosoial atau media digital mereka dengan sangat apik dan biasanya mempunyai bait bait indah. Anggapan yang sulit itu karena tidak ada niat yang serius untuk menghasilkan tulisan yang bermankan. Lalu di mana sulitnya ? menjawab pertanyaan ini saya jadi teringat ketika menanam sayur dan sebagainya harus melalui proses semai dulu. Menyemai bisa dikatakan menabur benih tanaman ke media tanam. Apa hubungan menyemai dan menulis, itukan dua hal yang berbeda. Begini jika kita melihat lebih dalam lagi tanaman yang disemai akan bisa kita pilih benihnya. Artinya menulis itu juga tidak bolleeh sembarangan. Memang status yang kita buat bisa menjaadi tulisan bagus, namun tulisan tersebut harus di olah menjadi baik agar bisa dinikmati oleh orang banyak.

        Menulis memang saya akui sulit. Teknik semai yang saya maksud adalah perumpaan menulis dari awal hingga akhir yang direncanakan bukan asal-asalan. Kenapa saya mengibaratkan menulis sama seperti menyemai karena meenulis itu ibarat memilih bibit tanaman yang unggul atau benar-benar tumbuh. Tulisan juga harus mempunyai nilai unggul tersendiri, selain menulis untuk diri ita sendiri menulis juga harus bermanfaat bagi orang lain. Dari kesulitan itu bisa diatasi jika kita paham apa yang akan kita tulis dan akan kita curahkan dalam tulisan. Kuncinya adalah sabar dan telaten, persis seperti menyemai tanaman yang setiap hari harus disiram, begitu juga dengan menulis, menulis harus setiap hari kita lakukan.

      Kebiasaaan setiap hari menulis bisa jadi itu pekerjaan dan pikiran yang mengganggu. Mengganggu itu sebab belum terbiasa saja, jika kita sudah terbiasa malah kegiatan itu akan menjadi menyenangkan. Menyemai tulisan untuk menghasilkan tulisan yang bagus harus melewati beberapa tahap. Meurut saya sebelum menulis kita harus meniatkan diri bukan untuk pamer. Tulisan memang tidak bisa dibuat sesombongan, namun karena karyamu kamu boleh berbangga diri asal tidak berlebihan. Pertama sebelum memulai menulis kita harus memillih tema atau tulisan apa yang akan kita garap. Sebenarnya semua bahan itu bisa jadi tulisan, asalkan jari kita mau bergerak dan ikiran akan mengikutinya. Kedua menulislah karena kamu ingin menulis jangan menulis karena keterpaksaan. Artinya menulis itu sebuah seni, jika jiwa menulismu kurang maka harus perbanyak membaca karena dengan itulah menulis bisa tercipta dengan bagus. Ketiga seletah kamu bisa menulis maka teruslah asah tulisanmu sampai tumbuh seperti tanaman jika tumbuhan itu sudah pecah biji maka harus ada air sebagai sumber energi, tulisan kita energinya adalah dengan terus menulis dan menuangkan idenya. Keempat setelah menyirami tulisannmu setiap hari maka yang harus kamu lakukan adalah menilai tulisan itu apakah layak atau belum. Dengan kita menilai tulisan maka kita bisa memilih kata yang mana harus dibuang, ditambah, atau diganti. Sama seperi tanaman jika ada hamanya maka harus dibuang kalau tulisan hamanya ada di salah ketik atau salah memakai kata.

    Empat hal itulah yang bisa kita gunakan dalam menyemai tulisan. Setiap orang miliki pengalamannya masing-masing. wajar jika beda penulis beda karya dan teknik menulisnya. Teknik disini bukan cara menulisnya pakai huruf kapital atai tidak tapi lebih ke tulisannya. Misal begini kalau orang suka membaca novel maka biasanya orang tersbut suka menulis fiksi.

      Inti dari tulisan terletak pada cara kita merawatnya. Merawat tulisan tidak sesulit merawat tanaman. Bedanya antar kedua hal tersebut adalah tanaman butuh air sedangkan tulisan butuh ide. Kalau kita menuangkan ide terus ke dalam bentuk tulisan sudah barang tentu akan menjadi karya, sebaliknya jika kita malas maka hanya akan menjaadi tulisan cita-cita yang tetap menjadi angan-angan. Seperti menyemai itu harus dilakukan bukan di pikirkan. Banyak mereka yang mengatakan saya sudah pernah menulis namun ketika ditanya mana tulisanmu mereka tidak bisa menjawab. Inilah yang menjadi persoalan kita bersama, bagaimana membumikan sebuah kebiasaan yang baik dalam hal ini mennulis dengan skala besar. Memang tidak semua orang hobi menulis namun sebagaii seorang akademisi sudah tidak asing lagi dengan yang namanya tulisan. Akademisi adalah biji tanaman yang harus disemai hingga menjadi seorang intelektual dengan melahirkan banyak karya tulis yang bagus untuk masyarakat bangsa.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer