Orkestra Kodok

Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 wib desaku diguyur hujan lumayan lebat.  Meskipun hujannya tidak begitu lama namun mereka bergantian bagaikan orang lari estafet,  bedanya mereka tidak membawa tongkat kayu melain mereka membawa gumpalan awan penyedia hujan.  Dingin memang,  tetapi membuat tidur menjadi nyenyak.  

Waktu menunjukkan pukul 03.00 wib hujan masih memburu sang bumi. Hujan terus bergemuruh terdengar sampai ke pojok-pojok ruangan rumah.  Tak hanya itu saja,  kodok kodok mulai mempersiapkan barisan terdengar satu dua dari mereka mulai bersahutan.

Tak lama kemudian hujan mereda orkestra kodok di mulai. Dari subuh sampai matahari muncul kodok kodok itu masih bernyanyi bersahutan satu sama lain.  Hal itu mengingatkan masa kecilku dulu yang selalu memburu kodok kodok yang bersahutan sambil bermain hujan.  Memang kenangan kenangan masa kecil selalu membuat jiwa dewasa ini kembali mungil dan bertingkah bagai anak kecil.  Tak luput dari situ akupun menghampiri mereka dan melihat dari jauh,  benar mereka sangat bergembira. Kegembiraan mereka membawa kegalauanku sendiri,  belakang rumahku banjir dan air menggenang hampir selutut. Tanaman kangkung yang tadinya terlihat sekarang tenggelam, untung itu kangkung bukan lombok dan terong yang tergenang. 

Matahari sudah menunjukkan taringnya aku mulai bergegas untuk mandi. Kebiasaan menyalakan mesin pompa dan menunggu bak terisi dimulai, namun ada yang aneh, mesinnya tak menyala dan airnya tak keluar. Ya ampun aku tidak sadar bahwa hujan tadi malam membawa kegalauan kedua, listriknya padam. Akhirnya aku memakai cara lama untuk mandi. Menimba dan menampung, lelah memang namun dalam benakku sekalian olah raga saja.


Waktu berjalan lambat, listrik belum kembali nyala dan akupun tidak bisa menyalakan laptop lama-lama. Akhirnya hanya berteman dengan musik dari hp, itupun kadang diselingi dengan radio. Benar saja sudah dhuhur listrik pun belum menyala. Mau sampai kapan ini? Tanyaku dalam hati. Lama menunggu akhirnya hampir magrib listrik baru menyala, alhamdulillah malam tidak lagi berteman dengan kegelapan. 

Cerita berlanjut dengan kedatangan kawan lama semasa kuliah dulu. 

Terima kasih telah membaca.

15 Juni 2020.

Komentar

Postingan Populer