Membuka Mata
Membuka mata
Beberapa hari ini ketika pagi hari selalu disuguhkan dengan kesejukan. Terkadang dibarengi dengan hujan rintik rintik. Itu membuka mata. Segar rasanya melihat tanah menjadi basah. Memang terkadang hidup itu seperti tanah menerima apa adanya. Hujan kehujanan panas kepanasan. Tetapi sebagai manusia juga tidak boleh sepasrah itu.
Hujanpun mereka tidak serta merta jadi dan menjadi. Kadang berlum jadi sudah jatuh ketanah seperti salju. Manusia hidup itu juga hampir mirip perilaku alam. Alam bergoyang manusia juga suka goyang. Tapi enaknya jadi bukan manusia mereka tidak pernah ghibah kali ya hhh. Kalau manusia mesti itu. Mau menyangkal pun terkadang waktu kumpul kumpul ghibah di barengi al-fatihah sebagai penutupnya. Lucu sih tapi ya tidak begitu juga ya.
Terkadang hidup itu harus membuka hati juga selain membuka mata lebar lebar untuk melihat kenyataan. Eits... Membuka hati bukan soal Cinta atau perasaan. Nanti ada yg baper saya nulis begitu. Membuka hati yang saya maksud adalah rasa sosial dan kemanusiaan. Hidup itu adalah saling menjaga. Menjaga untuk memberi dan berguna.
Islam mengajarkan saling menyayangi sesama umat. Kalau saya boleh bilang menyayangi tidak hanya tentang rasa namun saling berbagi. Kesenangan dan kesusahan adalah rasa yang sama dirasakan oleh setiap manusia. Bagaimana kita menyayangi mereka dengan rasa senang kita dan rasa susah mereka menjadi hilang.
Bukalah mata dengan benar. Pasti dalam setiap kehidupan ini akan memperoleh sesuatu kedahsyatan luarbiasa. Selain dapat melihat alam dan sejuta keindahannya akan melihat ciptaan tuhan yang maha sempurna saling mengasihi.
Buka mata dan lihatlah dunia.. masih banyak tempat yang belum didatangi ....tulisan yang menarik
BalasHapus