Curhat Penulis

Menulis bukan semata-mata untuk pamer atau untuk menyombongkan diri.  Menulis adalah cara menekan sifat pamer itu sendiri.  Tulisan tulisan yang tertoreh di bait bait paragraf memberikan ruang merendah diri.  Orang pamer itu cenderung berpuas diri dengan apa yang mereka punya.  Sedangkan saya mendefinisikan menulis itu sebagai sarana untuk sedekah,  yakni sedekah fikiran dan kata kata.  Lantas jika ada yang bergumam,  "ah kau menulis terus dan engkau post di medsos itu hanya untuk berbangga diri dan sombong kan nanti ujung-ujungnya pamer", tinggalkan mereka dan kalau perlu blacklist dari pertemanan kalian karena itu sangat mengganggu.  Kecuali ada yang bilang tulisanmu jelek tak usah kau post di sosmed lebih baik kau perbaiki dulu seperi ini..., nah ini adalah kasus dimana teman kamu respon dengan kamu dan tulisanmu maka pertahankan. 

Apakah tulisan mu menjadikanmu sombong?  Sebelum berbicara lebih jauh coba ulangi pertanyaan itu berkali-kali lagi.  Setelah kamu meresapinya kamu akan tahu bahwa sombongnya penulis itu ketika dirinya terlalu cepat puas diri.  Saya sendiri jarang mendengar ataupun menjumpai penulis yang sombong,  malah malah mereka sangat merendah dan sangat ramah jika di tanya ini itu terkait tulisan.  

Ya,  memang ada sedikit penulis yang aku kenal memiliki sifat diam atau acuh jika bertemu orang baru.  Hal itu wajar jika tulisan kalian terkenal.  Saya sendiri belum merasakan itu tapi saya pernah di posisi menanya penulis terkenal dan itu tidak begitu di tanggapi.  Mengapa demikian?  Benar,  banyak yang menanyai beliau dan beliau sangat kebingungan dalam menjawab satu persatu,  serta banyak juga wartawan di sana sehingga mau mencari celah saja susah sampai akhirnya si penulis itu hilang lenyap bak di telan bumi.  

Lucu memang ketika pengalaman itu di ulas kembali.  Saya seperti kupu-kupu yang tersesat dan sayapku sedikit terluka.  Hal itulah yang menjadi pengingat dalam diriku jika nanti karya karyaku dibaca banyak orang dan banyak komentar pastinya.  Komentar saya yakin tidak hanya datang dari para penikmat melainkan juka para pemburu kesalahan atau bahasa kasarnya pembenci.  Keluh kesah menjadi penulis pastilah ada. Karena setiap karya yang keluarpun harus ada ide di dalamnya. 

Ide ide itulah yang menjadi dasar dari tulisan nanti.  Semisal menulis puisi saja harua ada ide lantas menjadi tema berlanjut karya yang membuahkan sebuah judul yang menyentuh ataupun sebaliknya. 


Sebenarnya banyak sih curhatan tentang penulis,  tapi kali ini saya hanya membahas itu dalam blog ini selebihnya lanjut pada tulisan berikutnya saja. 

Jangan lupa kalau ingin lihat puisi saya mampir di blog ini ya terima kasih dan selamat membaca. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer